Rabu, 10 April 2019

Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?

Istilah “Bapa” menunjukkan hubungan Tuhan dengan dunia. Terutama hubungan-Nya dengan orang-orang yang menyerahkan diri kepada-Nya. Seperti “Bapa,” Dia adalah pencipta, penanggung-jawab, penjaga dan pemberi. Itu sebabnya orang Kristen Memanggil Allah sebagai Bapa.
Di sini “Bapa” diartikan dalam bahasa kiasan, bukan arti biologis. Dalam cara yang manapun, Allah bukanlah seorang ayah dalam arti biologis kepada siapa pun.

Allah Adalah Bapa Yang Sempurna

Allah adalah Bapa yang tidak pernah berubah. Segala yang dilakukan-Nya untuk kebaikan anak-anak-Nya. “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Injil, Surat Yakobus 1:17).
Allah juga adalah Bapa yang setia. Dia tidak pernah mengubah atau ingkar pada janji-Nya. Sebagai anak-anak-Nya, kita dapat bergantung sepenuhnya pada-Nya. “. . . . Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia” (Taurat, Kitab Ulangan 32:4).
Tuhan juga mengajar kita layaknya seorang bapa. Dia rindu kita menjadi orang benar seperti halnya Dia. “Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah ; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa” (Kitab Ayub 5:17).
Demikianlah orang Kristen memanggil Allah sebagai Bapa, karena Alkitab mengajarkan dan menjelaskan tentang sifat dan Pribadi Allah sebagai Bapa yang baik. Sayangnya, umat Muslim cenderung mengartikan hubungan Allah sebagai Bapa dengan umat-Nya dalam arti literal (arti sebenarnya), bukan harafiah (arti kiasan).

Sebagai “Hamba” atau “Abdi” Allah?

Islam tidak mengenal hubungan Tuhan dengan umat-Nya, layaknya hubungan bapa dan anak. Islam menginterpretasikan hubungan Tuhan dengan umat-Nya, layaknya hubungan majikan dan abdinya. Itulah sebabnya Islam menyukai nama: Abdullah atau Abdul yang artinya adalah hamba Allah.
Terdapat beberapa ayat Al-Quran yang mendukung konsep, umat Islam sebagai hamba Allah, “Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya” (Qs 6:18); “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu’” (Qs 39:10); “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus ada dari rahmat Allah’” (Qs 39:53).
Umat Islam menyukai sebutan sebagai hamba Allah. Tetapi orang Kristen memanggil Allah sebagai Bapa, karena Allah menyebut umat-Nya sebagai anak-anak-Nya.

Diangkat dari Perbudakan Dosa Menjadi Anak Allah

Kitab Injil menjelaskan, ketika seseorang menerima Isa al-Masih sebagai penyelamatnya, maka Tuhan serentak menjadi bapanya. Dia diadopsi menjadi bagian dari keluarga surgawi. “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” (Injil, Surat Galatia 4:7)
Dengan suka cita orang Kristen melayani Tuhan sebagai abdi. Namun Allah tidak pernah melihatnya sebagai abdi. Melainkan seperti anak-anak-Nya sendiri, laki-laki dan perempuan.

Warisan Sebagai Anak-Anak Allah?

Sebagai anak-anak Allah, kita mewarisi hadiah yang baik dan sempurna! Kenyataan kedudukan sebagai anak Allah sangat istimewa bagi pengikut Isa Al-Masih. Mereka telah diadopsi menjadi anak Allah dan berhak sebagai ahli waris surgawi. “Bapa-Ku, yang telah memberikan mereka [pengikut Isa] kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun yang tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29).

Tuhan Rindu Menjadi Bapa Anda!

Allah Bapa rindu mengadopsi anda menjadi keluarga-Nya! Dia mencintai anda dan mengirim Isa Al-Masih ke dunia untuk membuka jalan. Sehingga Dia bisa berada dalam sebuah hubungan, yaitu sebagai Bapa anda sampai kekekalan.
Isa Al-Masih memungkinkan hal ini terjadi dengan mengorbankan diri-Nya bagi anda. Inilah bukti kasih Allah bagi setiap kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kiasan untuk Kalimat Allah, Isa Al-Masih]yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Siapa Utusan Allah Dari Surga – Muhammad Atau Isa Al-Masih?

Tidakkah aneh kepercayaan umat Nasrani yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan? Mungkinkah Tuhan menjadi manusia? Bukankah Isa Al-Masih hanya “utusan Allah”? Mari kita memperjelas hal itu berdasarkan Kitab Suci Allah. Siapakah utusan Allah dari sorga yang dapat menolong menyelamatkan manusia? Penting untuk dibuktikan!
Inilah kepercayaan kaum Mukmin tentang Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah “utusan Allah” sebagaimana tertulis dalam Qs 4:171, “…Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya . . .”
Setidaknya dalam ayat di atas, Al-Quran menyampaikan beberapa gelar untuk Isa Al-Masih.Yaitu: Utusan Allah,  Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya, dan Roh dari-Nya.
Baik jika kita memfokuskan satu gelar bagi Isa Al-Masih, yakni “utusan Allah.”

Menurut Kaum Mukmin, Isa Al-Masih Hanyalah Utusan

Seperti yang terdapat dalam Qs 4:171, Ia disebut “utusan Allah.” Sehingga umat Muslim hanya mempercayai Isa Al-Masih sebagai utusan.  Kata utusan memiliki arti: Orang yang diutus (oleh Allah), untuk menyampaikan wahyu kepada manusia.
Seorang utusan tentu haruslah yang berasal dari dunia ini, bukan? Seperti kaum Mukmin yang mengemukakan nabinya sebagai utusan Allah, yaitu rasul Allah. Dan Muhammad berasal dari dunia ini, bukan?
Lalu bagaimana dengan Isa Al-Masih? Sebagai utusan, apakah Dia juga berasal dari dunia ini?

Darimana Asalnya Isa Al-Masih?

Kata-Nya, “. . . Aku telah turun dari sorga . . . untuk melakukan kehendak Dia [Allah Bapa] yang telah mengutus Aku.”   Lagi Ia berkata, “Akulah roti hidup . . . roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia”(Injil, Rasul Besar Yohanes 6:38, 34, 33).
Dari kesaksian ayat di atas, bukankah menandakan bahwa Isa Al-Masih berasal dari sorga. Hanya Allah dan para malaikatlah yang berada di sorga, bukan? Jika Isa Al-Masih berasal dari sorga, maka samakah Dia dengan utusan-utusan lainnya?
“Utusan Allah Dari Sorga” Dia adalah Isa Al-Masih Kalimat Allah
Allah berani meninggalkan segala kemegahan-Nya, keagungan-Nya, kemahakuasaan-Nya untuk menjadi manusia, dalam Pribadi Isa Al-Masih. Apakah Dia hanya seorang utusan biasa? Bukankah Isa Al-Masih berbeda dengan nabi-nabi lain? Sebab Ia datang ke dunia secara khusus, melalui penjelmaan, melalui mujizat kelahiran, tanpa ayah biologis. Bagaimana hal ini terjadi?  Sebab Dialah Kalimat Allah yang tidak mempunyai permulaan. Ia berada di sorga sebelum datang ke bumi. 
Seorang utusan menyampaikan pesan dari Allah tentang keselamatan yang berasal dari Allah. Tetapi sangat berbeda dengan Isa Al-Masih. Dia “utusan Allah” yang membawa keselamatan hanya melalui diri-Nya.  Kiranya saudara pembaca memperdalam pengertian mengenai keselamatan ini!

Apakah Nabi Muhammad Disebut pada Kitab Taurat?

Saya dan Imam Ruswan mempunyai hubungan yang sangat baik. Dia bertanya kepada saya, mengapa umat Nasrani tidak percaya  Muhammad disebut dalam Kitab Taurat. “Di manakan dia disebutkan?” saya bertanya. “Dalam Kitab Ulangan 18,” jawabnya. Lalu kami membincangkannya bersama.

Allah Menjanjikan Seorang Nabi akan Datang

Dalam Kitab Ulangan, Allah memberitahukan pada Musa:
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini . . . dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” (Taurat, Ulangan 18:18).

Umat Muslim Percaya ini Merujuk kepada Muhammad

Saya mengerti mengapa Muslim memikirkan ayat tersebut merujuk kepada Nabi Islam. Sudah tentu, bila Nabi Islam adalah pribadi yang penting bagi Muslim, seharusnya Muhammad disebut dalam Kitab Taurat atau Injil. Tetapi apakah ramalan ini merujuk kepadanya?

Nabi itu Adalah Orang Yahudi

Hal yang pertama yang harus kita teliti adalah nabi yang akan datang itu adalah seorang yang berbangsa Yahudi, sama seperti Musa. Nabi Islam bukanlah seorang yang berbangsa Yahudi, bukan? Karena itu, firman tersebut bukanlah merujuk kepada Nabi Islam.

Ratusan Nubuatan Merujuk Kepada Isa

Terdapat lebih dari 300 nubuatan dalam Kitab Taurat tentang kedatangan dan pekerjaan Isa Al-Masih yang telah Ia genapi. Isa berkata,
“Inilah perkataan-Ku . . . bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci” (Injil, Rasul Lukas 24:44-45).

Dia Hanya Membicarakan Firman Allah

Allah menjanjikan nabi ini, “Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya”(Ulangan 18:18). Apakah Isa membicarakan firman Allah atau perkataan-Nya sendiri? Injil (Yohanes 1:1) dan Al-Quran (Qs 3:39) merujuk kepada Isa sebagai Firman Allah. Isa berkata bahwa Dia hanya memberitakan firman yang telah Allah berikan kepada-Nya.
“Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa* [Allah], yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku” (Injil, Yohanes 12:49-50).

Adakah Kita Menaati-Nya?

Allah berkata, “dialah yang harus kamu dengarkan” (Taurat, Ulangan 18:15). Imam Ruswan mendengar dan menyelidiki kebenaran tentang Isa sesuai dengan janji Allah kepada Musa. Bukti ini menunjukkan kepada satu, yaitu Isa Al-Masih.
Dalam ayat-ayat di atas, kita membaca bahwa Isa “membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.” Maukah Anda minta Isa untuk melakukannya untuk Anda?
Ini sangat penting karena Isa berkata bahwa firman Allah “membawa kepada kehidupan kekal.” 

“Pengikut Isa Bebas Berbuat Dosa”- Muslim Berkata

Ada satu pertanyaan yang sering dikemukakan teman Muslim tentang keselamatan orang Kristen. Mereka bertanya, “Orang Kristen sudah mempunyai jaminan keselamatan dari Yesus. Karena mereka pasti masuk sorga, mereka bebas berbuat dosa, bukan?” Benarkah pengikut Isa bebas berbuat dosa? Mengapa teman Muslim berpandangan demikian?

Pandangan Islam Tentang Keselamatan

Menurut kami, setidaknya ada dua alasan mengapa umat Muslim berkata pengikut Isa bebas berbuat dosa. Pertama, karena Islam tidak mengenal kata “pasti selamat”! Islam tidak mengajarkan bahwa seorang Muslim dijamin pasti selamat. Tentang keselamatan, Islam hanya mengajarkan “insya Allah atau bila Allah berkenan.”
Salah satu ayat Al-Quran berkata, “. . . Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” (Qs 16:96). Pertanyaannya, bagaimana bila Allah menghendaki Anda tersesat di neraka. Apakah yang akan Anda perbuat?

Islam: Keselamatan Usaha Sendiri, Bukan Anugerah Allah

Alasan kedua, Islam mengajarkan keselamatan merupakan hasil usaha manusia. Yaitu mengumpulkan pahala lewat amal dan ibadah. Lantas, seberapa banyak amal yang harus saya kumpulkan agar saya dapat masuk sorga? Jelas tidak seorangpun dapat menjawab pertanyaan ini, bukan?
Agama Islam juga mengajarkan bahwa besaran amal seseorang ditentukan oleh Allah. “Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya” (Qs 17:13). Bagaimana bila Allah menentukan amal Anda kurang untuk masuk sorga? Bagaimana bila Anda tidak mengerjakan dengan saksama semua amal yang Allah tentukan?

lama-vs-baruKehidupan Orang Kristen Rohani

Iman kekristenan mengajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan Isa sebagai Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Orang yang sudah diselamatkan Isa Al-Masih, harus berkenan hidup secara terus-menerus di dalam pembaharuan. Dia harus menanggalkan manusia lama serta kelakuannya.  Dia harus mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui. Kitab Allah mengatakan, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu” (Injil, Surat Kolose 3:5, 8).
Mengatakan bahwa orang Kristen yang menerima jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih, dapat bebas berbuat dosa, jelas salah. Orang Kristen harus hidup dalam kesucian, tetapi kesuciannya tidak menjadi landasan keselamatan.

Dibenarkan Bukan Karena Perbuatan!

Ketika seseorang menerima jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih, ada suatu hal yang terjadi di dalamnya. Dia diubah oleh Roh. Dia dijadikan layak di hadapan Allah. Hal ini disebut “proses pembenaran.” Buku Allah berkata, “. . . karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

Kristen Dan Islam – Apa yang Terjadi Setelah Manusia Mati?

peti-matiMengapa manusia harus mati? Apa yang terjadi setelah manusia mati? Apakah ada kehidupan lagi setelah kematian? Atau apakah kematian adalah akhir dari segalanya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering terlintas dalam pikiran kita.
Kelahiran dan kematian adalah satu paket takdir manusia. Lazimnya kelahiran dirayakan dengan penuh sukacita. Sebaliknya kematian membawa dukacita yang mendalam. Jelas tidak seorangpun yang menanti-nantikan saat kematian. Tetapi, semua menanti-nantikan kelahiran seorang anak. Umumnya manusia enggan membicarakan perihal kematian, apalagi menghadapinya.

Mengapa Manusia Harus Mati?

Mengapa manusia harus mengalami kematian? Jawabannya: Karena dosa. Apa yang terjadi setelah manusia mati? Dosa membuat manusia mengalami kematian, secara jasmani (terpisahnya jiwa dari tubuh) maupun rohani (terpisahnya jiwa dari Tuhan).
Firman Allah di dalam Injil, Surat Roma 6:23 memberitahukan kepada kita bahwa kematian (maut) adalah upah atas dosa. Fakta ini dimulai sejak keberdosaan Adam dan Hawa. Sebelum berdosa, mereka kekal di Firdaus. Dan setelah berdosa, Adam dan Hawa beserta anak cucunya mutlak mengalami kematian.
Kematian rohani yang dialami manusia, mengakibatkan terpisahnya hubungan antara jiwa manusia dengan Allah Sang Pencipta. Dosa mengakibatkan manusia tidak dapat masuk ke surga, tahta Allah yang suci. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam” (Qs 20:74).

Siapa Berkuasa Atas Kematian?

Manusia tidak dapat menyingkapkan seutuhnya misteri mengenai kematian, dan apa yang pasti terjadi dibalik tabir kematian itu.
Suatu hari Isa Al-Masih berkata kepada pengikut-Nya, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini”(Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Isa bukan berasal dari dunia, tetapi “dari atas.” Sehingga Isa mampu menyingkapkan tabir mengenai alam-atas, alias alam roh/ghaib.
Isa Al-Masih juga berkuasa sebagai Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Alkitab berkata: “Dia-lah [Isa Al-Masih] yang ditentukan Tuhan menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (Injil, Kisah Para Rasul 10:42).

Amal, Dasar Keselamatan yang Diharapkan Banyak Orang

Apa yang terjadi setelah manusia mati? Dimanakah posisi anda saat ini? Yakinkah anda, kematian menghantarkan anda bertemu Sang Pencipta di surga? Atau akan tinggal di neraka yang mengerikan selama-lamanya? Saya percaya, setiap orang mencari cara agar diterima di surga, termasuk dengan cara beramal.
Namun ternyata segala amal ibadah manusia sia-sia belaka. Dalam sebuah hadist Muhammad berkata, “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya “Ya Rasullah, tidak juga engkau? Rasullulah berkata: “Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).

Isa Al-Masih Pemberi Hidup Kekal

Allah itu adil. Ia menghukum dengan siksa neraka bagi orang berdosa, yang tidak melalui jalan pengampunan yang telah Ia sediakan. Tetapi Ia menyelamatkan orang berdosa, yang percaya akan jalan pengampunan-Nya. Jalan itu adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia, mati tersalib dan kemudian bangkit dari kematian. Dialah yang disebut Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih memiliki kuasa atas surga dan alam akhirat. Ia memberikan jaminan keselamatan. Orang yang telah menerima jaminan keselamatan tidak perlu takut dalam menghadapi kematian. Karena Allah telah menyediakan tempat bagi kita di surga. Isa Al-Masih berkata, “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati”(Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).

Sabtu, 06 April 2019

Mendampingi Istri Melahirkan | Naava shayna Syarifah

Mau berbagi Cerita pengalaman pribadi mendampingi istri melakukan persalinan normal secara gamblang.

Saya bingung Mau mulai darimana ceritanya.
Prediksi Lahir bayi kami adalah 04 april 2019 , hari sebelumnya istri sudah tidak sabar ingin segera melahirkan anaknya
Dan tibalah jam 03:00 AM istri merasakan mules-mules saya belum bangun entah itu istri sengaja tidak membangunkanku atau gimana , waktu subuh saya bangunlah saya dan diceritain istri atau mendengar curhatan istri kalau dia merasakan mules dan bilang mas ayo anterin ke bidan takut terjadi kenapa kenapa, datanglah kami berdua ke bidan , rumah bidan juga belum buka terpaksa saya waathsapp siapa tau membaca ternyata beneran dibaca dan disaranin untuk jalan jalan padahal istri tidak kuat dan minta diperiksa akhirnya diperiksalah kandungan istri , ternyata beneran kata bu bidan istri sudah buka 1 aku belum paham istilah bidan buka 1 itu apa, ternyata sebentar lagi lahiran mas, terus disuruh pulang diminta untuk jalan jalan jongkok biar cepet bayinya turun. Kita pulang kerumah dan menyiapkan untuk calon sibuah hati , makan minum mandi dan tibalah jam 7:30 saya dan istri kembali kesitu agar lebih waspada kalau terjadi kenapa kenapa,
Lama juga memang menunggu sampai pembukaan sepuluh itu dengan rasa sakit yg dirasakan istriku sampai pembukaan sepuluh itu. Mengejan dan terus mengejan tidak mudah bagi istriku dengan menyelinginya tarik nafas untuk mengambil tenaga, bahkan ketika kepalany sudah keluar sedikit yg seharusnya tidak boleh berhenti tp karena istriku tidak kuat maka berhentilah ditengah tetapi langsung mengejan lagi agar tidak macet lama, dan akhirnya keluarlah sidede bayi saya lihat secara langsung di mulai dari kepala sidede bayi yg dibantu oleh  bidan nurul aini untuk keluar.

Clussssss Putih pucat dede bayi keluar dari Rahim seketika itu juga langsung berangsur merah dalam beberapa detik sambil nangis, dengan ususnya yg kemudian langsung dijepit dan dikeluarkan plasentanya, atau ari-arinya kemudian dipotong usus yang nyambung keplasenta tersebut, Darah yg juga ikut ngucur terus, Dengkul Lemes melihatnya secara langsung,  sambil bersyukur terhadap sang pencipta sungguh luar biasa kuasanya proses persalinan normal ini. Setelah saya azankan saya shalat sunnah sebagai rasa syukur kepada ALLAH sambil teringat pesan nabi kenapa harus ibu dulu yg dihormati ternyata saya tau dan melihat secara langsung disitullah kenapa kita harus menghormati ibu lebih dari pada Bapaknya. Sayapun ikhlas kl bapak di nomor dua kan oleh anak asalkan nomor satunya yg dicintai adalah ibunya.

Makasih istri karena telah memberikan aku putri dari persalinan normalmu, kamu sungguh luar biasa hebatnya, kamu luar biasa kuatnya jauh melebihi kekuatan ku sebagai suamimu.
ini dia dede bayinya difoto pagi harinya setelah mandi pada hari itu juga.





Itu dia sepenggal pengalaman saya mendampingi istri saya yg melahirkan secara normal. Lebih berasa perjuangannya. Alhamdulillah ya Allah

Sabtu, 23 Februari 2019

Ngomporin Nikah Muda | Riswanda dan Endang

"Mau nikah tapi belum ada modal mas?"
#Nikah kok pake nunggu ngumpulin modal, emang mau buka toko!. Nikah kok nunggu mapan, nunggu kaya, nunggu sejahtera. Kebalik tuh. Segera nikah, biar segera dimapankan, dikayakan, disejahterakan 

"Tapi saya masih belum lulus kuliah mas?".
#Emang sejak kapan rukun nikah pake ijasah?.

"Saya belum punya kerjaan tetap mas?".
#Nggak penting
itu punya pekerjaan tetap, yg penting tetap punya penghasilan 

"Padahal rencana saya nikah umur 30-an gitu mas"
#Coba deh diitung2, umpama cowok nikah usia 30. Anaknya lulus kuliah udah berapa tuh usia sang bapak?. Yup, lebih dari 50 taun. Kalo nikahnya umur 20?. Usia 40-an sudah bisa gendong cucu tuh 

"Apa sih mas perbedaan besar antara pacaran dg nikah?"
Pacaran? Rawan maksiat. Nikah? Rawan rahmat 

"Nikah muda itu bahaya lho mas, psikis pasangan muda kan labil?".
#Mangkanya buruan nikah, biar segera stabil 

"Masak putus? Pacar saya udah sayang banget ma saya mas".
#Buat kalian yg masih melihara pacar, katakan pada pacar kalian, "Bukti cinta sejati bukan "I love you", tapi "qobiltu" 

"Mas, saya nunda nikah karena belum siap dari segi finansial?".
#Lho, kenapa nikahnya yg ditunda, kenapa nggak finansialnya aja yg dipercepat? 

Status ngomporin nikah ntar lagi dilanjut ya. Istri ngajak jalan2 lagi nih 
#Oh ya, jalan2 sama istri itu ngoleksi pahala, lho. Kalo sama pacar? Jawab sendiri dah 

"Cieee, si mas mentang2 udah nikaaah "
#Cieee, mentang2 yg belum berani nikaaah 

"Apa sih mas enaknya nikah muda?"
#Bocoran nih ya, ibu saya dulu nikah usia 17 taun, sekarang di usia beliau yg baru 42 taun, beliau udah tenang, karena anak2nya dah lulus kuliah, bahkan anaknya yg paling imut nih dah berani berumahtangga, hehe 

"Nikah muda itu bahaya lho mas. Rawan perceraian, karena kondisi emosional, finansial, psikis, anak muda masih labil. Nikah muda itu rawan lho mas. Bayi yg lahir oleh pasangan muda itu bla bla bla".
#Udahlah, jangan banyak alesan, diketawain sama ibu saya tuh 

"Saya sering liat ada orang dewasa yg nggak nikah2?"
# Lelaki dewasa yg belum juga berani nikah kemungkinannya hanya 2: terlalu banyak maksiat, atau kejantanannya perlu dipertanyakan . Udahlah, daripada tersinggung, mending berubah 

"Jangankan nafkahin istri, nafkahin diri sendiri saja belum bisa!".
#Hah? Usia mudanya dipake ngapain aja tuh?.

"Mas, saya pingin membahagiakan ortu dulu. Masak baru lulus, baru kerja, langsung minta nikah?".
# Hey, bukankah lebih keren kalo kita membahagiakan ortu, istri, juga mertua sekaligus?.

"Saya mau fokus di karir dulu mas".
#Astaghfirullah­, masih nggak percaya juga dg firman Tuhan?. Nikah itu ngundang rezeki, bukan malah menghambatnya. Udahlah, pokoknya orang keren adalah orang yg nggak suka cari2 alasan 

"Mas, modal nikah itu berapa sih?"
#Seringan mungkin. Sesederhana mungkin. Muslimah mulia adalah yg ringan maharnya. Resepsi, sesederhana mungkin. Undangan, sehemat mungkin. Jangan boroskan duit di resepsi.

"Mas, adakah penelitian yg membuktikan nikah bikin kaya?"
#Buanyak. Mangkanya sempetin baca buku, nggak baca status doank 

"Kenapa ada yg usai nikah tapi hidupnya malah berantakan?"
#Yg usai nikah dan lebih bahagia juga membludak. Jadi yg salah bukan nikahnya, tapi faktor orangnya 

"Kenapa kita lebih disaranin nikah muda?"
Biar agama kita disempurnakan oleh Tuhan di usia kita yg semuda mungkin 

"Kalo belum ketemu jodoh gimana, mas?"
sebagamana rezeki, begitulah jodoh. Rezeki memang ditangan Tuhan, tapi kalo nggak dijemput ya bakal ditangan Tuhan teruuus 

"Lha cara jemput jodoh itu gimana mas?"
Gitu masih ditanyain? Ckckckck.. katanya udah gedhe 

"Kenapa sih mas dari kemaren ngomporin nikah muda?".
Karena saya pingin anak2 muda sebahagia kami, hehe.

"Boro2 nikah, kuliah aja nggak lulus2. Boro2 nikah, kerja aja nggak dapet2. Boro2 nikah, usaha aja nggak jalan2. Boro2 nikah, ortu aja belum ngizinin. Boro2 nikah, jodoh aja nggak dapet2".
# Ini nih pikiran anak muda yg pesimis. Asal tahu saja nih ya, di luar sana ada banyak banget yg nikah tapi kuliahnya makin lancar, yg nikah dan karirnya makin cepat, yg nikah dan usahanya makin melejit, yg masih muda tapi dapat jodoh yg hebat, yg masih muda tapi udah diizinin ortunya nikah. Kira2 apa yg bedain kalian dg mereka?. Bener, mereka kreatif cari solusi, bukan cuma kreatif cari alesan . Mereka semangat cari jalan keluar, bukan cuma bisa ngeluh sambil fb-an 

"Aduh, mas, puasa2 gini ngomporin nikah "
#Karena puasa itu nikmat banget. Yg dah nikah, sahur dibangunin istri. Yg belom nikah? Betah amat bertaun2 dibangunin alarm . Yg dah nikah, terawih berjalan ke mesjid bareng istri. Yg belom? Kaciiiaaan . Yg dah nikah, buka masakan istri. Yg belom? Betah amat seumur2 nasi bungkusan . Yg dah nikah, pas tilawah, ada yg dengerin, ada yg nyimak, ada yg benerin. Pas tidur, ada yg nemenin. Pas sedih, ada yg dicurhatin. Pas nangis, ada pundak tempat bersandar. *Ciyeee..  Daripada pingin, buruan berbenah, dan segera nikah muda 

Nikah ituuuu, menenangkan. Juga menyenangkan. Beneran. Apalagi nikah muda, beuuh, serasa kayak pacaran. Tapi ini pacarannya keren, pacaran setelah pernikahan 

Daripada protes, daripada tersinggung, daripada panas, daripada pingin, mending berbenah, mending berubah, mending berdoa, semoga bisa tergapai cita-cita nikah muda