Minggu, 10 Mei 2020

‘Disruption’ by Covid19

NEW ERA
‘Disruption’ by Covid19

Durasi pandemi Covid19 diprediksi akan berlangsung dalam jangka 1-2 tahun ke depan (sesuai prediksi dipasarkannya vaksin, yang paling cepat akhir 2021). Dulu, depresi 1929 dampaknya berlangsung sampai dengan 6 tahun.

Business yang booming :
1. E-commerce
2. Remote working
3. Logistic
4. Online schooling
5. Webinar / online training
    sekarang harga webcam
    melonjak & persediaan tipis
6. Netflix, Indihome, Mola
7. Telco
8. Telemedicine
9. Wellness
10. Medical equipments
11. Home entertainment
12. Alat olahraga di rumah

Business yg terpuruk :
1. Hotel
2. Travel
3. Bioskop
4. Mall
5. Retail
6. Entertainment
7. Property
8. MICE
9. Persewaan kantor
10. Restoran ( tdk ada Dine in )
11. Rekreasi indoor

Benefit
1. Work life balance -
    productivity meningkat
2. Cost efisien & produktif

3. Gaji relatif tidak tinggi
    (UMR akan menyesuaikan
     dengan realita)

• Website harus jg e-commerce

• Hotel akan food delivery juga

• Martha Tilaar dari kosmetik
   berubah jadi hand sanitizer -
   survival mode on

• Es teler 77 sekarang masuk ke Frozen food

• Lippo mall / hotel difungsikan ke rumah sakit karena punya RS Siloam / punya kompetensi

Dalam rangka omzet ke Business yang lagi trending :
• Ruangguru & Zoom jadi
   booming. Cloud juga.

Makin banyak perusahaan cari survival mode agar dapat cash.
Sejauh vaksin belum ditemukan kita akan ragu.

 Mungkin nanti pesawat akan adaptasi kasih jarak 0.5 mtr, bioskop juga akan jadi separuh kursinya.

Perusahaan yang belum masuk digital harus :

1. Arahnya ke cloud, IT as services. Masalah capability

2. Jual lewat digital & socmed

3. Model Business direct to konsumen trend-nya,
misal :
     Kalbe bikin Marketplace
     sendiri atau bikin/kerjasama
     apotik Karena mengalami
     deepening & widening.
     Produsen harus
     mengembangkan channel
     sendiri.

Tapi perusahaan yang memiliki sumber (big) data kayak CT Corp, KKG atau Djarum/BCA punya luxury.

 Bisa bikin market place seperti Tokopedia. Dalam hal ini Blibli dari Group Djarum sebenarnya selangkah lebih ‘mudah’ menyesuaikan dengan perubahan.

Data nasabah BCA punya, para distributor rokok Group Djarum bisa jadi frontliner. Uang untuk modal berubah punya banyak.

Strategi marketing di era Covid19 & building branding untuk Business yang lebih bagus, harus punya empahty. CSR harus kuat. Give away. Kasih solusi. Jangan hard sell. Spirit membantu.

Semakin besar, semakin sulit berubah.
Contoh Garuda : cargo.
Food online delivery.

Toyota / Astra untuk survive tidak mudah. Ada yang mati, ada yang survive. Itulah kedinamisan bisnis.

Konsumen akan hold spending utk jaga-jaga kebutuhan yang essential seperti grocery, kesehatan & higienitas.

Segmentasi pemenuhan kebutuhan pasar.

walaupun big discount konsumen masih tahan spending.

Termasuk perusahaan menunda bayar supplier. Kelangsungan hidup menjadi yang utama.

Sekolah sudah mulai online course termasuk konsumen.

Jangan berpikir pandemi ini sementara.
Ini bisa 1 -2 tahun menurut Bill Gates, Paul Romer, Yuval Harari, dll.

Business yang terpuruk harus cari survival mode atau model bisnis baru.

Atau treatment baru — termasuk low cost.

Makhluk yang bisa survive bukan yang paling besar, kuat dan kaya tapi kata Teori Darwin : yang paling bisa beradaptasi.

Hadapi dan terima kenyataan.

Up grade diri untuk bisa beralih dari offline selling ke online selling.

Bantu mereka yg hrs dibantu, peduli dan berbagi.

Everything is changing;
a new system is coming !
Are you ready ?

Change your mindset. Now!

Oh ya..

Collabs or collapse.

Selamat ber puasa.